Selasa, 19 April 2011

Pulang kampung ke 2


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السلام عليكم dan Selamat Sejahtera

Pulang kampung ke 2 maksudnya sejak penulis menjadi perantau dan tinggal diperantauan Provinsi Lampung, penulis melakukan perjalanan pulang kampung ke desa Baru Lubai di Kecamatan Prabumulih Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, pada kesempatan ini merupakan yang kedua.
Setelah setahun lamanya penulis mengikuti orangtua pergi merantau ke Sekampung kuning desa Air Naningan Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung, penulis ajak Kakak kami yang sulung untuk pulang kampung. Misi pulang kampung kedua ini adalah Kakak sulung kami atas sarab dan arahan kedua orang tua kami, agar mencari pendamping hidup dari gadis di kampung halaman desa Baru Lubai ataupun desa Kurungan Jiwa.
Catatan perjalanan ini merupakan sekelumit cerita, penulis melakukan aktivitas selama melakukan perjalanan pulang kampung pada tahun 1975.

15 April 1975, Berangkat pulang kampung
  1. Kami berangkat menggunakan Angkutan umum dari desa Air Naningan Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung menuju Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan pukul 09.30 WIB, . Selama di perjalanan lancar waktu yang diperlukan 1 jam 30 menit;
  2. Berangkat menggunakan Angkutan umum dari Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan menuju Tanjungkarang ibukota Provinsi Lampung, pukul 13.30 WIB, selama di perjalanan lancar tiba di Tanjungkarang hari sudah sore yaitu pukul 16.00 WIB.
  3. Berangkat dari Stasiun Tanjungkarang naik Kereta Api Lintas Malam Ekspres sering disingkat Limex menuju Prabumulih,  Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan  pukul 21.00 WIB; Saat kereta telah berjalan 15 kilometer dari stasiun Tanjungkarang saat itu penulis ditanya oleh seorang pramugari "mana karcisnya?" dijawab oleh penulis  "karcis ada pada Kakak". Sang pramugari kembali bertanya kepada penulis "kakaknya siapa?" "Pramugara iya?" Penulis secara sepontan menjawab "iya" Akhirnya penulis diberikan makanan ringan / snack oleh sang pramugari itu. Sungguh pengalaman yang sulit untuk dilupakan sampai saat tulisan ini dibuat.
  4. Tiba di Prabumulih hari telah menjelang waktu sholat subuh, perjalanan dilanjutkan dari Stasiun Prabumulih menuju rumah Paman Muhammad Haris bin Wakif...
  Gambar stasiun Kereta Api Tanjungkarang
 
16 April 1975, Tiba di Desa Kurungan Jiwa
  1. Tiba di desa Kurungan Jiwa Kecamatan Prabumulih Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan  pukul 14.30 WIB, setelah turun Angkutan umum kami langsung menuju kerumah paman Muhammad Daud bin Wakif. Setelah menyerahkan beberapa buah tangan kami dari Lampung, penulis langsung menuju Sungai Lubai untuk mandi sore;
  2. Setelah makan malam dan bermain sebentar kami akhirnya tertidur pulas dirumah Paman Muhammad Daud. 

 18 April 1975, Kalangan Tanjung Kemala
  1. Setelah 2 hari kami berada di kampung halaman desa Kurungan Jiwa, penulis diajak ke Kalangan Desa Tanjung Kemala untuk membeli sandal. Kalangan dalam bahasa Lubai adalah pasar 1x dalam seminggu. Setelah menikmati suasana orang berjual beli di Kalangan kami akhirnya kembali pulang ke desa Kurungan Jiwa. Jarak antara desa Kurungan Jiwa dengan desa Tanjung Kemala lebih kurang 15 kilo meter;
21 April 1975, Tiba kembali diperantauan
  1. Berangkat dari Tanjungkarang, kami naik Angkutan Umum menuju Talang Padang pukul 09.00 WIB, kecepatan kendaraan rata-rata 50 KM perjam;
  2. Tiba di Talang Padang, pukul 11.30 WIB makan siang dan istirahat sebentar;
  3. Berangkat dari Talang Padang, menggunakan Angkutan Umu menuju desa Air Naningan, pukul 01.30 WIB, Selama dalam perjalanan tidak mengalami adanya hambatan sehingga kami sampai dengan selamat;
  4. Perjalanan dilanjutkan menuju areal kebun Kopi keluarga kami di Sekampung kuning...
Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita 7